GBKP RG SITELUSADA BEKASI

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PERMINGGUN SITELUSADA

SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PERMINGGUN SITELUSADA
( NAROGONG, RAWA LUMBU, BOJONG MENTENG )
PJJ Narogong sekitarnya terbentuk pada Tahun 1990 dan merupakan salah satu sektor Perpulungen Jabu-Jabu GBKP Bekasi – Kayuringin dengan jumlah Jemaat lebih kurang 30 kk dengan pengepkep : Pt. Raja Malem Bukit, Pt. Em. Simon Depari, Pt. Normal Ginting, Dk. Em. Kitab Bangun dan Dk. Darwin Sitepu. Pada pemilihan Pertua / Diaken, pada Tahun 1999 yang terpilih : Pt. Em. Simon Depari, Dk. Em. Kitab Bangun, Pt. Emran Sebayang, dan Dk. Ngatasi Tarigan.
Mengingat jumlah jemaat tidak dapat di tampung dalam setiap PJJ, maka pada siding runggun GBKP Bekasi PJJ Narogong disetujui dimekarkan menjadi 3 PJJ/Sektor.  Pelaksanaan pemekaran ini dilaksanakan pertengahan  tahun 2002 di rumah Bp. Edi Sembiring Meliala (Bojong Menteng) dimekarkan menjadi 3 sektor, yaitu Narogong, Rawalumbu, Bojong Menteng. Pada saat PJJ itulah  diadakan langsung pemilihan calon pertua diaken tambahan (sisipan). Pada kebaktian minggu 22 Desember 2002 calon terpilih ditangkuhken oleh Pdt. Bebas Ginting, S.Th di GBKP Bekasi, mereka yang terpilih adalah.
Sektor Narogong: Pt. Johanis Ginting
Sektor Rawa Lumbu : Dk. Konsep Ardian Tarigan
Sektor Bojong Menteng : Pt. Benyamin Sembiring dan Dk. Julianus Limbeng
Periode berikutnya Tahun 2004-2009 dilakukan pemilihan pertua diaken periode, dan hasil terpilih untuk ketiga setor tersebut adalah:
• Sektor Narogong : Pt. Johanes Ginting, Dk. Ngatasi Tarigan, Dk. Patut Usaha Ginting
• Sektor Rawalumbu : Pt. Ruslan Surbakti, Pt. Hasri Sembiring, Dk. Konsep A Tarigan
• Sektor Bojong Menteng : Pt. Julianus Limbeng, Pt. Benyamin Sembiring, Dk. Kornelius Sitepu
Pada Tahun 2005 diadakan penambahan Pertua Rawalumbu yaitu : Pt. Urat Depari.
Jumlah anggota ketiga sektor (Narogong, Rawalumbu, Bojong Menteng) mencapai + 250 orang atau + 98 kk. Anggota Jemaat 3 sektor ini (Rawalumbu, Narogong, Bojong Menteng) kebaktian di GBKP Bekasi Galaxi, dan tempat-tempat lainnya. Disamping itu akibat jarak dan sulitnya sarana transportasi umum ke Gereja GBKP Galaxi sehingga menyebabkan beberapa Jemaat terlambat dan bahkan ada yang tidak mengikuti kebaktian / tidak ke Gereja.
Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas dan sesuai dengan Tritugas Gereja (Koinonia, Marturia, Diakonia) serta untuk pengembangan Gereja GBKP maka sudah layak dan sewajarnya ketiga sektor ini (Rawa Lumbu, Narogong, Bojong Menteng) secara bersama untuk menyelenggarakan kebaktian perminggun dan di harapkan akan berkembang menjadi Runggun.
Untuk merealisasikan rencana tersebut, maka pada Tahun 2003 ketiga sektor sepakat untuk membentuk pertama kalinya susunan kepanitiaan pengadaan Perminggun. Setelah berlangsung sekian lama kepanitiaan pertama tidak berjalan efektif dikarenakan banyaknya halangan dan rintangan yang di hadapi di lapangan, baik yang datangnya dari dalam maupun dari luar kepanitiaan sehingga panitia membubarkan susunan kepanitiaan yang telah terbentuk. Setelah beberapa tahun kemudiaan kembali Jemaat 3 sektor bersama dengan pengepkep membentuk susunan kepanitiaan pengadaan perminggun yang baru tepatnya pada tanggal 13 Maret 2005 di Rumah Bp. Roy Sembiring.
Sejak Susunan Kepanitiaan Kedua terbentuk, maka setiap selesainya acara PJJ Susunan Kepanitiaan yang baru disosialisasikan ke anggota PJJ masing-masing sektor. Selanjutnya panitia mulai bekerja dan mengadakan rapat-rapat koordinasi serta menyusun program kerja untuk lebih mengefektifkan kegiatan kepanitiaan. Rapat-rapat yang telah dilaksanakan antara lain :
1. Senin, 21 Maret 2005 di rumah Bp. Anta Ginting
2. Senin, 04 April 2005 di rumah Bp. Pindho Sembiring
3. Minggu, 24 Juli 2005 di rumah Bp. Metro Sembiring
4. Senin, 10 April 2006 di rumah Bp. Eben Tarigan
5. Minggu 25 Juni 2006 di rumah Bp. Arsa Ginting
6. Senin, 31 Juli 2006 di rumah Bp. Eben Tarigan
Dari hasil beberapa kali rapat ini di putuskan untuk mendapatkan dana guna merealisasikan perminggun Sitelusada yaitu :
1. Sumbangan spontanitas dari anggota Jemaat dan pertua / Diaken
2. Pemberian pinjaman oleh anggota Jemaat dan Pertua / Diaken
3. Ucapan syukur dari anggota Jemaat dan Pertua / Diaken
4. Iuran bulanan dari anggota Jemaat dan Pertua / Diaken sampai terbentuknya Gereja.
Kesepakatan lainnya adalah :
• Rencana pembelian tanah di Bojong Menteng, namun rencana ini tidak berlanjut walaupun sudah di lakukan transaksi pembayaran tanda jadi
• Mencari lokasi-lokasi lain yang di anggap memungkinkan.
Dari hasil pelaksanaan kegiatan tersebut dan atas kesepakatan antara panitia dan jemaat, maka disepakati dilaksanakan Perminggun sementara di Gereja HKI Bojong Menteng, kebaktiaan pertama pada tanggal 06 Agustus 2006 di Pimpin oleh Pdt. Ratna Sriani STh. dan dihadiri perwakilan BP. Klasis. Tanggal inilah hingga saat ini dijadikan sebagai tonggak Hari Ulang Tahun GBKP Sitelusada.
Setelah berjalan perminggun beberapa waktu, sepakat anggota jemaat dengan Pertua / Diaken membeli tanah di perumahan Bojong Menteng untuk tempat perminggun. Tetapi akhirnya warga sekitar menolak untuk dijadikan tempat Ibadah. Selanjutnya sepakat untuk membeli tanah berikut rumah di Jalan Raya Mustika Sari No. 86 RT 03 / 05 Kel. Bojong menteng dengan luas tanah + 1175 m dengan harga Rp. 700 Jt. Di tambah biaya renovasi Rp. 50 Jt. Perminggun Sitelusada resmi menjadi Runggun penuh di resmikan di Hotel Satelit di Surabaya pada Tanggal 28 September 2008. Maka pada bulan Oktober 2008 Runggun Sitelusada menyepakati meresmikan pemakaian rumah yang di Jalan Mustika Sari No. 86 tersebut untuk tempat ibadah kebaktian dan di pimpin oleh Pengkhotbah Pdt. T.R. Pinem dan Peliturgi Pdt. Ratna Sriani Sembiring Milala. Seiring dengan perjalanan waktu pertambahan jumlah Jemaat terus meningkat juga gedung Gereja tersebut sudah beberapa kali renovasi, perluasan ruang kebaktian umum.
Sampai dengan saat ini GBKP Runggun Sitelusada sudah beranggotakan + 110 kk.
Seiring dengan berjalannya waktu, Gereja GBKP Sitelusada mengalami pertumbuhan, maka diperlukan sarana Ruang Kebaktian KAKR yang lebih memadai, pembangunan Rumah PKPW, serta fasilitas parkir kenderaan anggota jemaat sehingga tidak mengganggu lingkungan sekitar gedung Gereja.
Maka BP Runggun GBKP Sitelusada membentuk Panitia Pengadaan Tanah dan Perluasan Tanah Gereja, (susunan Panitia terlampir ).
Tanah yang dimaksud adalah tanah yang berada tepat di samping gedung Gereja yang digunakan sekarang ini dengan luas ± 1700 M².
Demikian sejarah singkat berdirinya Perminggun Sitelusada sampai menjadi Runggun Sitelusada sampai seperti sekarang.
Bekasi, 28 Maret 2016
BP. Runggun GBKP Sitelusada

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *